Perkembangan pendidikan dalam Masyarakat
Masyarakat berfungsi sebagai penerus
budaya dari generasi ke generasi selanjutnya secara dinamis sesuai situasi dan
kondisi serta kebutuhan masyarakat, melalui pendidikan dan interaksi sosial.
Dengan demikian pendidikan dapat diartikan sebagai sosialisasi, seperti bayi
yang harus menyesuaikan diri dengan saat-saat minum asi, kemudian anak
menyesuaikan diri dengan program-program belajar di sekolah, menyesuaikan diri
dengan norma serta nilai-nilai dalam masyarakat dan sebagainya.
Pendidikan merupakan proses
memanusiakan manusia secara manusiawi, yang harus disesuaikan dengan situasi
dan kondisi dan perkembangan zaman. Kiranya disepakati bahwa pendidikan dengan
cara-cara yang kurang/tidak manusiawi seperti pendidikan dengan membentak atau
memukul, kurang/tidak dapat diterima masyarakat dewasa ini, karena akan
menghasilkan manusia-manusia yang bengis/kejam atau manusia penakut dan kurang
kreatif dan aktif. Lebih lanjut proses pemanusiaan yang manusiawi dan
disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta perkembangan zaman, dimaksudkan
sebagai penjabaran dari kurikulum pendidikan formal yang dinamis seperti tujuan
pendidikan nasional Indonesia yang terdapat dalam GBHN, yang tiap 5 tahun
sensntiasa direvisi sesuai tuntutan era pembangunannya.
Berdasarkan undang-undang Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, ditetapkan
dalam Bab I, Pasal 1, Ayat 1, bahwa “ Pendidikan adalah usaha sadar untuk
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan
bagi perananya di masa yang akan datang. “ Sedangkan Ayat 2 menyebutkan bahwa
“Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa
Indonesia dan yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.”
Setiap anak harus belajar dari pengalaman di lingkungan
sosialnya, dengan menguasai sejumlah keterampilan yang bermanfaat untuk
merespins kebutuhan hidupnya. Dengan demikian dalam masyarakat yang telah maju,
banyak kebiasaan dan pola kelakuan masyarakat dipelajari melalui pendidikan,
seperti bahasa, ilmu pengetahuan, seni dan budaya, nilai-nilai sosial, dan
sebagainya. Maka konotasi pendidikan sering dimaksudkan sebagai pendidikan
formal di sekolah, dan orang yang berpendidikan adalah orang yang telah
bersekolah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan sangat berperan dalam proses
sosialisasi individu agar menjadi anggota masyarakat yang bermakna bagi
masyarakatnya. Melalui pendidikan terbentuklah kepribadian seseorang, dan
perkembangan masyarakat dipengaruhi oleh sikap pribadi-pribadi didalamnya.
Jadi, pendidikan dan masyarakat harus berkembang secara timbal balik, seirama
dan terpadu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar