Jumat, 25 November 2016

Peran Orangtua Dan Masyarakat Terhadap Pendidikan Ditinjau Dari Psikologis



Peran Orangtua Dan Masyarakat Terhadap Pendidikan Ditinjau Dari Psikologis

Era globalisasi menuntut pendidikan menjadi cara terbaik untuk mengkover anak sebagai peserta didik atau siswa sehingga kemajuan teknologi tidak mengikis nilai-nilai moral dan etika siswa di masa depan. Prinsipnya pendidikan merupakan salah satu cara bukan satu-satunya cara, karena pendidikan formal khususnya hanya berlangsung tidak lebih dari 10 jam.
            Orangtua merupakan orang yang paling bertanggung jawab terhadap perkembangan pendidikan bagi peserta didik itu sendiri, namun dalam pendidikan secara umum orang tua juga memiliki peran penting karena sebagai subsistem dalam pendidikan. Hal inilah yang menuntut orang tua dan masyarakat turut serta berperan dalam pengembangan pendidikan.
Orangtua yang dimaksudkan adalah ayah dan/atau ibu seorang anak, baik melalui hubungan biologis maupun sosial. Umumnya, orangtua memiliki peranan yang sangat penting dalam membesarkan anak, dan panggilan ibu/ayah dapat diberikan untuk perempuan/pria yang bukan orangtua kandung (biologis) dari seseorang yang mengisi peranan ini (orangtua angkat).
Masyarakat yang dimaksudkan dalam penulisan makalah ini adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain).
Secara umum setiap komponen dalam sistem pendidikan memiliki fungsi dan perannya masing-masing, dan setiap subsistem pun memiliki sistem yang baru. Oleh karena itu penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai peran dari orang tua dan masyarakat terhadap pendidikan dilihat dari tinjauan psikologis.
Hal-hal yang akan dibahas secara mendetail dalam makalah ini adalah definisi dari orang tua, masyarakat, pendidikan serta peran dari orang tua dan masyarakat terhadap pendidikan dalam tinjauan psikologis.

 

- Peran Orang tua dalam Pendidikan ditinjau dari Psikologis
Orang tua atau keluarga adalah lembaga sosial resmi yang terbentuk setelah adanya suatu perkawinan. Pendidikan dalam keluarga di dasarkan atas prinsip cinta dan kasih sayang. Karena dengan inilah yang akan menjadi kekuatan untuk mendorong orang tua agar tidak bosan membimbing dan memberikan pertolongan yang di butuhkan anaknya. Oleh karenanya keluarga disebut sebagai primary community  yaitu sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan utama. (Alisuf Sabri, 1999:14-15).
Orang tua atau keluarga adalah institusi yang sangat berperan dalam rangka melakukan sosialisasi, bahkan internalisasi, nilai-nilai pendidikan. Meskipun jumlah institusi pendidikan formal dari tingkat dasar sampai ke jenjang yang paling tinggi semakin hari semakin banyak, namun peran keluarga dalam transformasi nilai edukatif ini tetap tidak tergantikan. keluarga merupakan tempat pertumbuhan anak yang pertama. Keluarga mempunyai peranan besar dalam pembangunan masyarakat. Karena keluarga merupakan batu pondasi bangunan masyarakat dan tempat pembinaan pertama untuk mencetak dan mempersiapkan personil-personilnya.
Karena itulah, peran keluarga dalam hal ini begitu berarti. Bahkan bisa dikatakan bahwa tanpa keluarga, nilai-nilai pengetahuan yang didapatkan di pendidikan formal tidak akan ada artinya sama sekali. Sekilas memang tampak bahwa peran keluarga tidak begitu ada artinya, namun jika direnungkan lebih dalam, siapa saja akan bisa merasakan betapa berat peran yang disandang keluarga. Hal yang nyata adalah sebagian besar anak jalanan yang mengenyam pendidikan hanya mendapatkan pendidikan secara formal tanpa memahami esensi dari pendidikan itu sendiri, hingga akhirnya tidak terlihat kesopanan, estetika dari anak-anak tersebut, karena orang tua tidak memberikan edukasi yang cukup.
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama, karena dalam keluarga inilah anak memperoleh pendidikan dan bimbingan. Oleh karena itu lingkungan keluarga bertanggung jawab terhadap pembentukan waktu dan pertumbuhan jasmani anak.
Dalam lembaga keluarga peranan keluarga terdapat dalam undang-undang Sisdiknas, adapun tugas dan tanggung jawab keluarga di Indonesia dalam pendidikan dapat di rumuskan dengan menanamkan jiwa agama atau nilai-nilai ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, menanamkan nilai-nilai pancasila dan nilai budaya yang cocok untuk pembangunan nasional.
Membiasakan dan menanamkan akhlak yang terpuji, menampilkan keterampilan-keterapilan dalam hidup sehari-hari, mengembangkan kepribadian yang teguh, memperhatikan dan mengembangkan bakat serta memupuk minat dan bakat. Adapun hak dan kewajiban orang tua sudah diatur dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003, pasal 7 ayat 1 dan 2.

- Peran Masyarakat dalam Pendidikan ditinjau dari Psikologis
Masyarakat adalah sekumpulan orang atau sekelompok manusia yang hidup bersama di suatu wilayah dengan cara berpikir dan bertindak yang relatif sama sehingga membuat warga masyarakat itu menyadari diri mereka sebagai suatu kelompok.
Saat ini masyarakat berperan sebagai fasilitator dalam menunjang pelaksanaan pendidikan nasional, ikut serta dalam menyelenggarakan pendidikan swasta, membantu pengadaan tenaga, saran dan prasarana serta membantu mengembangkan profesi baik secara  langsung  maupun tidak langsung.
Secara psikologis masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan, hal ini dapat diketahui dari masyarakat itu sendiri yang merupakan makhluk sosial yang tidak mungkin dapat hidup tanpa orang lain.
Secara konseptual tanggung jawab masyarakat, antara lain: mengawasi jalannya nilai sosio budaya, menyalurkan aspirasi masyarakat, membina dan meningkatkan kualitas keluarga. Hak dan kewajiban masyarakat juga sudah diatur dalam Undang-undang Nomor 20  tahun 2003, pasal 8 dan 9 tentang sistem pendidikan Nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar