Cara
menyajikan pendidikan moral
Penyusunan isi pendiidkan moral hendaknya memperhatikan
psikologis agar dapat menjamin tingkat keberhasilan tujuan pendidikan. Paham
ini berpendapat bahwa untuk mencapai terjadinya internalisasi moral, hendaknya
pada tahap permulaan dikembangkan pengkondisian dan latihan moral agar terjadi
internalisasi. Paham ini dipercaya, manakala bahan pendidikan moral disajikan
dengan baik dan menarik, walaupun hanya dengan teknik ceramah, hal tersebut
akan menghasilkan internalisasi. Penalaran moral dan penyajian pendidikan moral
dengan langkah-langkah berpikir ilmuwan sosial hanya akan menimbulkan kegaduhan
saja.
Di lain pihak, paham yang mementingkan perkembangan
penalaran moral tidak setuju kalu pendidikan moral menekankan pada
pengkondisian dan latihan moral dalam rangka upaya internalisasi nilai moral,
seperti yang dianut oleh para Durkheimian. Paham yang didukung oleh aliran
factuly psychology ini menimbulkan kebosanan dan menyebabkan jenis-jenis
berpikir yang kurang berkembang. Dengan perkataan lain, keadaan ini dapat
menimbulkan perilaku yang tidak konstruktif bagi seseorang dalam menghadapi
suatu masalah yang menyangkut moral, yang oleh para ahli kesehatan mental
dianggap bisa menimbulkan psikosomatik, tanpa alas an (Metcaft, 1971).
Oleh karena itu, pihak ini cenderung untuk menggunakan
cognitive development sebagai pusat pendekatan dalam pendidikan moral dan tidak
mengikuti cara transmisi nilai-nilai, moral yang pasti benar. Cognitive
development sebagai pusat pendekatan dalam pendidikan moral akan dijadikan
dorongan agar seseorang dapat melakukan restrukturisasi dalam pengalaman
dirinya melalui berbagai pengalaman dalam melakukan pilihan moral dan
pertimbangan moral (Kohlberg,1971).
Paham ini pada dasarnya mengikuti aliran field psychology
dan configurational psychology. Dengan berpijak pada field psychology, proses
pengambilan keputusan dan pendekatan masalah bisa dikembangkan suatu pengalaman
belajar yang membiasakan seseorang untuk mampu menyusun konstruksi berpikir
serta mendorong perkembangan penalaran moral maupun berpikir ilmiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar