Jumat, 25 November 2016

Manajemen Pendidikan berdasarkan Perspektif Filosofi



Manajemen Pendidikan berdasarkan Perspektif Filosofi

 

            Manajemen pendidikan seperti yang telah diuraikan pada halaman sebelumnya erat kaitannya dengan filsafat, karena filsafat merupakan awal dari setiap ilmu pengetahuan yang saat ini berkembang.
Contoh beberapa masalah pendidikan yang memerlukan analisis filsafat dalam memahami dan memecahkan, antara lain :
  • tentang apakah hakikat pendidikan itu
  • siapakah hakekatnya yang bertanggung jawab atas pendidikan itu, dan dimana tanggung jawab tersebut.  Bagaimana hubungan tanggung jawab antara keluarga, masyarakat dan sekolah terhadap pendidikan dan bagai mana tanggung jawab pendidikan tersebut setelah manusia dewasa dan sebagainya
untuk memecahkan masalah-masalah tersebut maka timbullah beberapa teori manajemen pendidikan, diantaranya:
1.      Teori klasik
Asumsi teori klasik : bahwa para pekerja atau manusia itu sifatnya rasional, berfikir logis, dan kerja merupakan suatu yang di harapkan.
2.      Teori neo-klasik
Teori ini timbul sebagian karena terdapat kelemahan dengan teori klasik.
Asumsi teori Neo-klasik: Manusia itu adalah mahluk dengan mengaktualisasikan dirinya.
3.      Teori modern
Pendekatan modern berdasarkan hal yang sifatnya situasional. artinya orang menyesuaikan diri dengan situasi dihadapi dan mengambil keputusan sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan.
Asumsi teori modern: manusia itu berlainan dan berubah, baik kebutuhannya,  reaksinya, tindakannya yang semua bergantung pada lingkungan. Selanjutnya manusia itu bekerja dalam suatu sistem untuk mencapai tujuan tertentu.
Manajemen pendidikan nasional merupakan suatu proses untuk mengkoordinasikan berbagai sumberdaya pendidikan. Sasaran pendidikan dapat diklasifikasikan pada beberapa hal : akuisisi pengetahuan ( sasaran kognitif), pengembangan keterampilan/ kemampuan (sasaran motorik), dan pengetahuan sikap (sasaran afektif)
a.       Ontologi manajemen pendidikan
Objek materi manajemen pendidikan ialah sisi manajemen yang mengatur seluruh kegiatan pendidikan.
b.      Epistemologi manajemen pendidikan
Pendekatan fenimenalogis itu bersifat kualitatif, artinya melibatkan pribadi dan diri peneliti sebagai instrumen pengumpul data secara pasca positive
c.       Dasar aksiologis manajemen pendidikan
Nilai manajemen pendidikan tidak hanya bersifat intrinsic sebagai ilmu seperti seni untuk senini, melainkan juga nilai ekstrinsic dan ilmu untuk menelaah dasar-dasar kemungkinan bertindak dalam praktek melalui kontriol terhadap pengaruh yang negatif dan meningkatkan pengaruh yang fositif dalam pendidikan  penyususnan program peningkatan mutu dengan mengaplikasikan 4 teknik : a) school review, b) banch marking, c) quality assurance, dan d) quality control.
Beberapa “Mazhab” atau aliran teori manajemen yang tergolong di dalam 6 kelompok menurut seorang guru besar bernama Harold Koontz. Adalah sebagai berikut:
1. Aliran Proses Manajemen
Aliran ini menganggap manajemen sebagai suatu proses yang membuat orang yang mengerjakan hal dengan cara kerja yang tersusun dan teratur. Aliran ini menganaliasa proses itu, menentukan rangka kerjanya sebagai suatu konsep dan mengidentifikasi prinsip-prinsip dalam proses itu. Aliran ini dipelopori oleh Fayol.

2. Aliran Empiris
Aliran ini melihat manajemen sebagai ilmu pengalaman yang dilihat sebagai alat untuk diteruskan pada kaum pratiktisi. Misalnya aliran ini melihat manajemen sebagai studi dan analisa dari pada masalah-masalah khas.
3. Aliran tingkah laku manusia (Human Behavior School)
Berdasar pada dalil bahwa karena manajing berarti “getting things done with and through people”, maka pelajaran manajemen harus berpusat pada hubungan antar orang. Aliran ini kadang-kadang disebut penelaahan “human relations”, hubungan antar manusia, “leadership approach”, penelaahan kepemimpinan atau “behavior science”.
4. Aliran Sistem Sosial
Aliran ini erat berhubungan dengan aliran “Human Behavior”. Ia melihat manajemen sebagai suatu sistem sosial, yakni sebagai sistem inter-relasi kulturil. Kadang-kadang ia terbatas kepada organisasi-organisasi formil, dan organisasi adalah sinonim dengan perusahaan.
5. Aliran Teori Keputusan (Decision Theory School)
Makin banyak sarjana dewasa ini menggunakkan teori ini. Pusat perhatian dari aliran teori keputusan adalah pengambilan keputusan, yakni memilih suatu jalan tindakan atau suatu gagasan dari berbagai alternatif yang mungkin terjadi.
6. Aliran Matematis
Dengan aliran ini saya makdudkan ahli-ahli teori yang melihat manajemen sebagai suatu sistem matematika, lengkap dengan model dan prosesnya. Sebagai contoh antara lain orang-orang yang menganalisa operations research.
Jadi ada berbagai macam aliran mengenai teori manajemen. Masing-masing memiliki perhatian atau fokus-fokus berbeda serta alat-alat atau metode yang berbeda, tetapi pada hakekatnya semua aliran itu memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk menyelesaikan permasalahan atau mencapai suatu konsensus (kesepakatan bersama) yang terkandung didalam tujuan bersama.

Sumber

Firman. (2012). Filsafat dan Teori manajemen pendidikan. http://asepfirman17.wordpress.com/administrasi-pendidikan/filsafat-dan-teori-manajemen-pendidikan/ diunduh pada tanggal 23 Nopember 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar