Pendekatan pendidikan
Peneekatan budi
pekerti merupakan program pengajaran di sekolah yang bertujuan mengembangkan
watak atau tabiat siswa dengan cara menghayati nilai-nilai dan keyakinan
masyarakat sebagai ketentuan moral dalam hidupnya melalui kejujuran, dapat
dipercaya, disiplin, dan kerja sama ( Banks, 1990:429; Jarolimek, 1990: 53 ).
Selanjutnya dalam
Taksonomi Bloom, pendidikan budi pekerti menekankan ranah afektif ( perasaan
dan sikap ) tanpa meninggalkan ranah kognitif ( berpikir rasional ) dan ranah
skill/ psikomotorik.
Menurut Jarolimek
(1990: 53-57) untuk menghindari keracunan pendidikan budi pekerti dengan jenis
pendidikan afektif, pendidikan nilai pendidikan moral, dan pendidikan karakter
maka perlu dikemukakan pengertian masing-masing sebagai berikut :
a.
Pendidikan afektif
Pendidikan ini berusaha mengembangkan
aspek emosi atau perasaan yang umumnya terdapat dalam pendidikan humaniora dan
seni, namun juga dihubungkan dengan sistem nilai-nilai hidup, sikap, dan
keyakinan untuk mengembangkan moral dan watak seseorang.
b.
Pendidikan nilai-nilai
Pengembangan pribadi siswa tentang pola
keyakinan yang terdapat dalam sistem keyakinan suatu masyarakat tentang hal
baik yang harus dilakukan dan hal buruk yang harus dihindari.dalam nilai-nilai
ini terdapat pembakuan tentang hal baik dan hal buruk serta pengaturan
perilaku. Nilai-nilai hidup dalam masyarakat sangat banyak jumlahnya sehingga
pendidikan berusaha membantu untuk mengenali, memilih, dan menetapkan
nilai-nilai tertentu sehingga dapat digunakan sebagai landasan pengambilan keputusan
untuk berperilaku secara konsisten dan menjadi kebiasaan dalam hidup bermasyarakat.
c.
Pendidikan moral
Berusaha untuk mengembangkan pola
perilaku seseorang sesuai dengan kehendak masyarakatnya. Kehendak ini berwujud
moralitas atau kesusilaan yang berisi nilai-nilai dan kehidupan yang berada
dalam masyarakat. Karena menyangkut dua aspek, yaitu (a) nilai-nilai dan (b)
kehidupan nyata, maka pendidikan moral lebih banyak membahas masalah dilemma (
seperti makan buah simalakama ) yang berguna untuk mengambil keputusan moral
yang terbaik bagi diri dan masyarakatnya.
d. Pendidikan karakter
Sering
disamakan dengan pendidikan budi pekerti. Seseorang dapat dikatakan berkarakter
atau berwatak jika telah berhasil menyerap nilai dan keyakinan yang dikehendaki
masyatakat serta digunakan sebagai kekuatan moral dalam hidupnya.
e. Pendidikan budi pekerti
Pendidikan
budi pekerti merupakan program pengajaran di sekolah yang bertujuan
mengembangkan watak atau tabiat siswa dengan cara menghayati nilai- nilai dan
keyakinan masyarakat sebagai kekuatan moral dalam hidupnya melalui kejujuran,
dapat dipercaya, disiplin, dan kerja sama yang menkankan ranah afektif tanpa
meninggalkan ranah kognitif dan ranah skill/psikomotorik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar