Ekonomi pendidikan
Peranan ekonomi dalam dunia
pendidikan cukup menentukan, tetapi bukan pemegang peranan utama. Sebab ada hal
lain yang lebih menentukan hidup matinya dan maju mundurnya suatu pendidikan.
Memang benar dalam dunia modern ini lebih-lebih pada zaman pasca modern seperti
sekarang ini segalanya dikendakikan oleh uang. Sehingga tidak mengherankan
kalau tujuan kebanyakan orang bersekolah adalah agar bisa mencari uang atau
meningkatkan penghasilan. Akibatnya masyarakat yang hidupnya untuk mencari uang
menjadi super sibuk dalam urusan bisnis. Situasi ini tampak sekaki di kota-kota
besar.
Namun kenyataan menunjukkan,
orang-orang yang bergelimang harta atau uang tidaj menjamin merasa bahagia dan
damai hidupnya. Kenyataan ini juga menyebabkan orang-orang barat dan negara
kaya yang sudah mapan hidupnya karena berlebihan uang, banyak yang mencari
kedamaian di dunia timur.
Dunia pendidikan adalah lembaga
yang berkewajiban mengembangkan individu manusia. Kearah mana tujuan hidup
seseorang dan hidup yang bagaimana diinginkannya banyak dipengaruhi oleh
pendidikan yang dia terima di sekolah dan perguruan tinggi. Melihat kenyataan
tersebut diatas, sudah tentu pendidikan tidak akan membawa peserta didik ke
arah hidup yang membingungkan, menyusahkan, dan sengsara walaupun bisa mencari
uang banyak. Ini berarti dunia pendidikan bukan dunia bisnis, tempat berlatih
mecari uang, melainkan pembinaan tempat peserta didik belajar agar bisa hidup
wajar dan damai.
Sebagai tempat pembinaan,
pendidikan tidak memandang ekonomi sebagai pemeran utama seperti halnya dunia
bisnis. Ekonomi hanya sebagau pemegang peran yang cukup menentukan. Sebab tanpa
ekonomi yang memadai dunia pendidikan tidak akan bisa berjalan dengan baik dan
lancar. Sekolah yang roboh karena gemoa atau disapu oleh gelombang sunami,
membuat anak-anak dan guru mengungsi ke tempat lain seperti balai desa atau
tempat ibadah untuk belajar. Situasi seperti ini jelas dapat mengurangi
intensitas proses belajar mengajar. Atau sekolah yang tidak mampu membeli
bangku, meja, dan kursi akan membuat anak-anak belajar di lantai sambil
duduk-duduk atau berbaring. Hal ini dapat mengurang minat anak belajar. Sekolah
yang tidak memiliki alat peraga akan membuat pemahaman anak-anak akan pelajaran
itu menjadi dangkal. Sekolah yang tidak mampu membeli buku baru, akan membuat
pengetahuan yang diberikan kepada anak-anak ketinggalan zaman.
Namun situasi ekonomi diatas,
tidak mesti mrmgakibatkan suatu sekolah menjadi mati. Ada hal yang lebih
menentukan hidup matinya dan maju mundurnya suatu lembaga pendidikan
dibandingkan dengan ekonomi, yaitu dedikasi, keahlian, dan keterampilan
penglola guru-gurunya. Sebetulnya inilah merupakan kunci keberhasilan suatu
sekolah atau perguruan tinggi. Artinya, kalau pengelola atau penyelenggara dan
guru-guru atau dosen-dosen memiliki dedikasi yang memadai, ahli dalam bidangnya
masing-masing dan memiliki keterampilan yang mencukupi dalam melaksanakan
tugasnya, besar kemungkinan lembaga pendidikan itu akan sukses melaksanakan
misinya, walaupun dengan ekonomi yang tidak memadai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar