Rabu, 21 Desember 2016

SEJARAH FILSAFAT BARAT DAN TIMUR



SEJARAH FILSAFAT BARAT DAN TIMUR

Pada umumnya filsafat terbagi menjadi 2 garis besar yaitu filsafat Barat (occidental) dan Timur (oriental). Filsafat barat dan filsafat Timur tentu sangat berbeda karakteristinya karena berkembang di daerah yang berbeda dengan kebudayaan serta peradaban yang berbeda pula. Banyaknya ilmuwan dari Barat yang selalu menciptakan inovasi baru untuk kemajuan dunia membuat filsafat Timur kurang mendapat perhatian. Filsafat Timur memang terkenal dengan sifatnya yang religius, mistis-magis sehingga kurang bisa diterima secara rasional. Filsafat Timur berkembang di daerah China, India, Jepang yang banyak memunculkan pemikiran-pemikiran dan digunakan pedoman oleh masyarakat bagian timur. Di wilayah Timur juga terkenal sebagai wilayah yang mempunyai peradaban besar didunia dan sumber agama serta pandangan tentang manusia dan dunia. Banyak orang yang mencari ketenangan di daerah Timur karena dianggap memiliki suatu keadaan yang mendamaikan dan mententramkan jiwa. Cara pandang filsafat Timur lebih pada realita yang terjadi di sekitarnya, lebih memikirkan tentang dunia dan sesamanya.
Secara geografis wilayah Barat dan Timur memiliki banyak perbedaan, hal ini juga tetntu mempengaruhi cara berfikir mereka. Perbedaan paham antara Barat dan Timur yaitu jika di dunia belahan Timur mempunyai banyak negara dan banyak penduduk dengan jumlah yang besar serta angka kelahiran yang sangat tinggi. Mereka juga masih tergolong sebagai golongan menengah kebawah, sedangkan di dunia bagian barat sudah mengembangkan kemajuan teknologi sejak lama. Manusia di bagian barat juga tergolong aktif sedangkan di Timur tergolong pasif. Hal ini sesuai dengan keyakinan dan ajaran pokok mereka seperti Konfusianisme, Taoisme, Budhisme, dan lain-lain (Kebung, 2011: 8).
Didunia belahan Timur mereka lebih menekankan pada intuisi dan juga pada batiniah, spiritual, dan mistis. Berdasarkan hal inilah maka orang Timur mempercayai bahwa dengan memiliki jiwa yang baik maka mereka akan mencapai kebijaksanaan dan kebaikan hidup. Jika di bagian barat mereka lebih condong pada keadaan masyarakat sekitar serta pada ilmu pengetahuan. Didunia barat yang mereka lihat adalah objek dan kerja lapangan jadi manusia harus menguasai alam untuk kepentingannya. Jika didaerah timur manusia merupakan bagian dari alam. Orang Barat berpedoman “to do is more important than to be” (berbuat lebih penting daripada sekedar ada), jika orang timur lebih kepada “to be is more important than to do” (kehadiran lebih penting daripada seseorang perbuat), jadi orang timur kurang suka denganpertentangan dan konflik (Kebung, 2011: 8).
Cara berfikir orang timur lebih pada cara mereka melihat dunianya, bagaimana mereka melihat diri sendiri dan sesama, dan bagaimana mereka menggantungkan diri pada Sang Pencipta. Persprektif filsafat orang timur lebih pada human dan religius. Arah gerak filsafat Barat muncul karena pemikiran rasional dari para filusuf. Misalnya Karl Marx yang mempunyai pemikiran tentang historis matrealisme. Karl Marx berfikiran secara rasional karena saat itu kapitalisme sedang genjar dan juga kaum borjuis telah menindas kaum buruh sehingga kaum buruh harus sengsara dibawah majikannya. Marx menginginkan masyarakat tanpa kelas sehingga dia ingin memperjuangkan hak kelas dalam masyarakat. Karl Marx akhirnya mengeluarkan teori konflik yang tujuannya ingin masyarakat menjadi sama rata dan sama rasa.
Arah gerak filsafat Timur lebih kepada intuisi, intelegensi dan akal budi. Tujuan dari Filsafat Timur lebih mengedepankan ilmu pengetahuan yang didasari moralitas tujuannya agar manusia menjadi bijaksana dalam menjalani hidup. Misalnya filsafat Konfusius yang lebih mengedepankan moral dan kebajikan. Konfusius melihat bahwa rakyat Tiongkok yang sedang mengalami krisis dalam bermoral. Akhirnya Konfusius memutuskan untuk mengamalkan dan mengajarkan nilai-nilai moral serta kebajikan yang diajarkan pada murid-muridnya.
Dalam filsafat barat yang dijadikan subjek adalah manusia dan alam dijadikan objek, jadi mereka memanfaatkan alam untuk kepentingan mereka sedangkan di filsafat timur alam dan manusia lebih menyatu. Mereka menganggap bahwa alam merupakan bagian dari manusia yang harus dipelihara. Pandangan Filsafat Barat terhadap cita-cita hidup diisi dengan bekerja dan bersikap aktif sebagai kebaikan tertinggi. Dengan sifat yang rasional filsafat barat lebih memandang dengan bekerja keras maka segala kebutuhan akan terpenuhi. Sedangkan pandangan filsafat Timur mengenai cita-cita hidup yaitu lebih kepada harmonisan, ketenangan.Mereka berprinsip bahwa kehidupan dijalankan dengan sederhana dan menyesuaikan dengan alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar