Senin, 05 Desember 2016

Definisi Pendidikan Nilai



Definisi Pendidikan Nilai

Kohlberg et al. ( Djahiri, 1992: 27 ) menjelaskan bahwa pendidikan nilai adalah rekayasa ke arah hal-hal berikut :

a.     Pembinaan dan pengembangan struktur dan potensi / komponen pengalaman afektual ( affective component and experiences ) atau “jati diri” atau hati nurani manusia ( the consiense of man ) atau suara hati ( al-qolb ) manusia dengan perangkat tatanan niali, moral, norma.

b.     Pembinaan proses pelakonan (experiencing) dan/atau transaksi/interaksi dunia afektif seseorang sehingga terjadi proses klarifikasi nilai, moral, norma dan atau pengendalian nilai, moral, norma.

Bebrapa tokoh memberikan pengertian pendidikan nilai sebagai berikut :

a.     Menurut Winecoff (1987: 1-3), pendidikan nilai berhubungan dengan tiga dimensi, yaitu identification of a core of personal and social values, philosophy and rational inquiry into the core, and decision making related to the core based on inquiry and response. Ia pun mengungkapkan (Hakam, 2005: 5), bahwa pendidikan nilai adalah pendidikan yang mempertimbangkan objek dari sudut pandang moral yang meliputi etika dan norma-norma yang meliputi estetika, yaitu menilai objek dari sudut pandang keindahan dan selera pribadi, serta etika, yaitu menilai benar/salahnya dalam hubungan antar pribadi.

b.     Dahlan (2007: 5) mengartikan pendidikan nilai sebagai suatu proses kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis untuk melahirkan manusia yang memiliki komitmen kognitif, komitmen afektif, dan komitmen pribadi yang berlandaskan nilai-nilai agama.

c.      Soelaiman (1987: 14) berpendapat bahwa pendidikan niali adalah bentuk kegiatan pengembangan eksppresi nilai-nilai yang ada melalui proses sistematis dan kritis sehingga mereka dapat meningkatkan atau memperbaiki kualitas kognitif dan afektif peserta didik.

d.     Hasan (1996: 250) berpendapat bahwa pendidikan nilai merupakan suatu konsep pendidikan yang memiliki konsep umum, atribut, fakta, dan data keterampilan antara suatu atribut dan atribut lainnya, serta memiliki label (nama diri) yang dikembangkan berdasarkan prinsip pemahaman, penghargaan, identifikasi diri, penerapan dalam perilaku, pembentukan wawasan, dan kebiasaan terhadap nilai dan moral.

e.      Sumantri (1993: 16) memahami pendidikan niali merupakan aktivitas pendidikan yang penting bagi orang dewasa dan remaja, baiik di dalam sekolah maupun di luar sekolah karena “ penentuan nilai “ merupakan aktivitas penting yang harus dipikirkan dengan cermat dan mendalam. Oleh karena itu, hal ini merupakan tugas pendidikan (masyarakat didik) untuk berupaya meningkatkan nilai moral individu dan masyarakat.

Sumber :

Dr.hj. Qiqi Yuliati Zakiyah, pendidikan nilai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar