Selasa, 20 Desember 2016

Perkembangan Ilmu Pengetahuan




Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Salah satu ciri khas manusia adalah sifatnya yang selalu ingin tahu tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam sekelilingnya.keinginan tadi dapat bersifat sederhana, yaitu ingin tahu “apa”, baik namanya, kelompoknya maupun sifatnya. Tetapi keingintahuan tadi dapat juga bersifat kompleks, yaitu bila ingin tahu mengenai “bagaimana” dan “mengapa” peristiwa tersebut dapat terjadi. Ketiga landasan tersebut disebut landasan ontologi, epistemologi dan aksiologi. Ketiga landasan ini saling terkait.
Sejak kapan manusia menjadi selalu ingin tahu? Para ahli mengelompokkan kelahiran dan ilmu pengetahuan dalam 5 kelompok.
Zaman purbaPra-sejarah
Zamab ini ditandai dengan pengetahuan apa dan bagaimana ( Knowhow), yang diperoleh manusia melalui :
>kemampuan mengamati
>kemampuan membeda-bedakan
>kemampuan memilih
>kemampuan melakukan percobaan berdasarkan prinsip trial and error
Masa pra-sejarah (15.000 – 600 tahun sebelum masehi
Manusia mulai memiliki kemampuan membaca, menulis dan berhitung. Manusia sebagai makhluk yang berpikir atau bernalar (Homo Sapiens). Ciri kemampuan masa ini antara lain :
>fungsi kontrol dan pengendalian alam
>fungsi imajinasi sebagai realisasi daya kreasi manusia
>sikap mentak dan penalaran yang reseptif dan empiris

Zaman penyelidikan atau penalaran; 600 SM dan 200 M (Yunani)
Pada masa ini mulai berkembang mengenai filsafat. Pada masa ini filsafat dibagi ke dalam dua sub, yaitu logika dan metodologi. Lgika adalah mata pelajaran mengenai alat. Mata pelajaran yang mengajarkan alat bagi mata oelajaran lain. Logika mebicarakan teknik-teknik untuk memperoleh kesimpulan dari suatu perangkat bahan, fakta-fakta dan informasi. Metodologi adalah ilmu pengetahuan tentang metode dan khususnya metod ilmiah. Jadi bisa membahas metode yang lain seperti metode yang dipakai dalam sejarah.
Pada masa ini, lahirlah tokoh-tokoh terkenal yang karyanya sudag mendunia, yaitu Thales, Phytagoras, Socrates, Plato dan Aristoteles.

Zaman pertengahan (zaman renaissance (14-17 M))
Zaman pertengahan adalah abad dgan dtandainya tamilan theolog di laangan ilmu pengetahuan. Pra ilmuwan pada masa ini hampir terkait dengan aktivitas keagamaan. Karena itu muncul semboyan ” Ancilla Theologi” artinya kegiatan ilmiah diarahkan untuk mendukung kebenaran agama.
Pada zaman ini muncul kelompok “Positivisme” adalah kelompok Empirisme dan memberi makna. Tokoh-tokoh pada zaman pertengahan adalah Galileo dan Newton.

Zaman modern (17-19 M)
Tokoh yang dikenal sebagai bapak filsafat modern adalah Rene Descrates dan Issac Newton. Mereka telah mewariskan suatu metode berpikir yang menjadi landasan berpikir dalam ilmu pengetahuan modern.
Berpikir adalah kegiatan mental yang menghasilkan pengetahuan. Prosedur dalam mendapatkan pengetahuan mengikuti alur berpikir yang dikenal sebagai metode ilmiah.

Zaman kontemporer
Zaman ini dikenal seorang ahli fisika yaitu Albert Einsten. Ia menyatakan bahwa alam itu tak terhingga besarnya dan tak terbatas, tetapi status totalitasnya bersifat statis dri aktu ke waktu. Namun tahun 1929 seorang fisikawan lainnya yaitu Hubble yang menggunakan teropong bintang terbesar di dunia melihat galaksi disekeliling kita, tampak menjauhi galaksi kita dengan kelajuan yang sebanding dengan jaraknya bumi. Observasi ini menunjukkan bahwa alam tidak statis.
Pada zaman ini ilmu berkembang cepat dan makin sempit serta mendalam karena teknologi sudah berkembang dengan pesat sehingga ilmu cepat berkembang.
Sumber : Kebung, Konrad. 2011. Filsafat Ilmu Pengetahuan. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar