Perkembangan Ilmu
Pengetahuan
Salah satu ciri khas manusia adalah
sifatnya yang selalu ingin tahu tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di
alam sekelilingnya.keinginan tadi dapat bersifat sederhana, yaitu ingin tahu
“apa”, baik namanya, kelompoknya maupun sifatnya. Tetapi keingintahuan tadi
dapat juga bersifat kompleks, yaitu bila ingin tahu mengenai “bagaimana” dan
“mengapa” peristiwa tersebut dapat terjadi. Ketiga landasan tersebut disebut
landasan ontologi, epistemologi dan aksiologi. Ketiga landasan ini saling
terkait.
Sejak kapan manusia menjadi selalu
ingin tahu? Para ahli mengelompokkan kelahiran dan ilmu pengetahuan dalam 5
kelompok.
Zaman purbaPra-sejarah
Zamab ini ditandai dengan
pengetahuan apa dan bagaimana ( Knowhow), yang diperoleh manusia melalui :
>kemampuan mengamati
>kemampuan membeda-bedakan
>kemampuan memilih
>kemampuan melakukan percobaan
berdasarkan prinsip trial and error
Masa pra-sejarah (15.000 – 600 tahun
sebelum masehi
Manusia mulai memiliki kemampuan
membaca, menulis dan berhitung. Manusia sebagai makhluk yang berpikir atau
bernalar (Homo Sapiens). Ciri kemampuan masa ini antara lain :
>fungsi kontrol dan pengendalian
alam
>fungsi imajinasi sebagai
realisasi daya kreasi manusia
>sikap mentak dan penalaran yang
reseptif dan empiris
Zaman penyelidikan atau penalaran;
600 SM dan 200 M (Yunani)
Pada masa ini mulai berkembang
mengenai filsafat. Pada masa ini filsafat dibagi ke dalam dua sub, yaitu logika
dan metodologi. Lgika adalah mata pelajaran mengenai alat. Mata pelajaran yang
mengajarkan alat bagi mata oelajaran lain. Logika mebicarakan teknik-teknik
untuk memperoleh kesimpulan dari suatu perangkat bahan, fakta-fakta dan
informasi. Metodologi adalah ilmu pengetahuan tentang metode dan khususnya
metod ilmiah. Jadi bisa membahas metode yang lain seperti metode yang dipakai
dalam sejarah.
Pada masa ini, lahirlah tokoh-tokoh
terkenal yang karyanya sudag mendunia, yaitu Thales, Phytagoras, Socrates,
Plato dan Aristoteles.
Zaman pertengahan (zaman renaissance
(14-17 M))
Zaman pertengahan adalah abad dgan
dtandainya tamilan theolog di laangan ilmu pengetahuan. Pra ilmuwan pada masa
ini hampir terkait dengan aktivitas keagamaan. Karena itu muncul semboyan ”
Ancilla Theologi” artinya kegiatan ilmiah diarahkan untuk mendukung kebenaran
agama.
Pada zaman ini muncul kelompok
“Positivisme” adalah kelompok Empirisme dan memberi makna. Tokoh-tokoh pada
zaman pertengahan adalah Galileo dan Newton.
Zaman modern (17-19 M)
Tokoh yang dikenal sebagai bapak
filsafat modern adalah Rene Descrates dan Issac Newton. Mereka telah mewariskan
suatu metode berpikir yang menjadi landasan berpikir dalam ilmu pengetahuan
modern.
Berpikir adalah kegiatan mental yang
menghasilkan pengetahuan. Prosedur dalam mendapatkan pengetahuan mengikuti alur
berpikir yang dikenal sebagai metode ilmiah.
Zaman kontemporer
Zaman ini dikenal seorang ahli
fisika yaitu Albert Einsten. Ia menyatakan bahwa alam itu tak terhingga
besarnya dan tak terbatas, tetapi status totalitasnya bersifat statis dri aktu
ke waktu. Namun tahun 1929 seorang fisikawan lainnya yaitu Hubble yang
menggunakan teropong bintang terbesar di dunia melihat galaksi disekeliling
kita, tampak menjauhi galaksi kita dengan kelajuan yang sebanding dengan
jaraknya bumi. Observasi ini menunjukkan bahwa alam tidak statis.
Pada zaman ini ilmu berkembang cepat
dan makin sempit serta mendalam karena teknologi sudah berkembang dengan pesat
sehingga ilmu cepat berkembang.
Sumber : Kebung, Konrad. 2011.
Filsafat Ilmu Pengetahuan. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar